pagi

Waktu menunjukkan angka pukul 4:54, dan masih saja aku terlelap dalam tidurku. Yah, kebiasaan lama. Kadang suka malez buat bangun pagi, apalagi bergegas untuk ke kamar mandi. Entah itu mandi ato hanya sekedar cuci muka. Tapi badanku terasa berat, mataku sayu dan sulit untuk kubuka. Satu malam yang udah aku lewati. Dalam ruang kecil dengan dinding bercat putih. Berjajar satu lemari baju yang lumayan tinggi, dengan di sebelahnya kasur tempatku terbaring dalam tidur. Berserakan pula buku-buku, pulpen, penggaris, tipe-x, dan kertas-kertas di rak. Yaappz, tugas kuliah yang barusan aja ku kerjaan semalaman. Aku menahan untuk berjam-jam duduk di satu sisi ruang, hanya untuk mengerjakan tugas itu. Sumpah, aku nggak tahu ku harus ngerjain dari mana. Mulai menulis kata, kalimat, paragraf, mpe akhirnya aku mendapati satu lembar bab berisi ringkasan kecil dari laporan yang aku buat. Hemmm, kali ini ku mendapat tugas untuk membuat laporan. Sebelumnya aku mencari bahan mulai dari pinjam buku di perpustakaan, majalah, bahkan ku bela-belain ke warnet buat browsing. Tapi tetap aja, bahan buat referensi masih kurang. Uupzzz, bukan bahan referensinya yang kurang, tapi aku emang nggak tahu bahan apa aja yang bisa masuk dalam daftar laporan, he.

Uugghhh, badanku masih terasa pegal. Aku mencoba meregangkan otot-ototku. Mulutku pun mulai menguap. Kujatuhkan kakiku ke lantai, ku segera berdiri. Berjalan perlahan menuju ke kamar mandi. Byuurr…byurrr…errrrhh, haaaa……..dingin banget airnya.

Huaaahhh, pagi ini lumayan cerah. Nggak seperti kemarin, hujan pagi-pagi bikin aku jadi telat kuliah. Mana di salah satu ujung jalan gejayan pake banjir lagi. Uggghh, tapi nggak pa-pa, yang penting sekarang nggak hujan lagi. Aku sejenak pergi keluar, melihat suasana jalan raya di waktu pagi. Sekalian aja aku mencari makan buat sarapan. Hemm, kayaknya ada penjual soto tuh.

“Pak, soto satu sama jeruk anget!!!” pesanku pada Bapak penjual.

Di tengah-tengah ku makan, aku mulai berpikir. Hahh, ku baru tersadar, ku lupa bawa uang. Duhhh, gimana ney… Mana lumayan jauh lagi, dari rumahku.

“Pak, maph Pak. Ku lupa bawa uang ney. Kebetulan rumah saya dekat-dekat sini. Ku mau ke rumah, tapi ku ntar balik lagi ke sini. Gimana Pakkk, sungguh ku nggak bawa uang.”

Tapi Bapak itu masih belum percaya, dia tetap kekeh bahwa itu cuman alasanku aja biar ku nggak bayar. Sumpah, malu banget. Trusss, gimana ney…

“Ya ampun Pak, klo nggak percaya. Ya udah Bapak ikut aja ke rumahku. Ntar aku bayar di sana.”

“Beneran Pak, ku lupa bawa uang….”

Pada akhirnya Bapak itu percaya. Aku bergegas pulang, dan segera mungkin kembali ke tempat aku makan tadi.

Fuiiihhh, pagi ini emang lumayan cerah. Tapi kenapa nasibku nggak begitu cerah. Ampun deh, ku mendingan hujan pagi-pagi deh. Biar pun ntar ku jadi telat ke kampus.

Hahahaha, terkadang hidup itu aneh. Selalu aja ada kejutan-kejutan lain yang akan muncul. Terkadang aneh juga, di mana selalu nggak puas dengan apa yang didapat. Kadang kayak gini ney, klo pas hujan pengen cerah. Tapi kadang malah sebaliknya.

(Ugggghhh, cerita apaan sey ini. Nggak jelas. hehehe…. Maph, ney cerita rada nggak jelas. Cerpen yang aneh, he.)

Tinggalkan komentar